My Blog
Kamis, 02 Juli 2015
Membangun Karakter Sejak Pendidikan Anak Usia Dini
Kawan, jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia.
Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80
persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi,
tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik,
mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang
menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan
dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman
anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak
ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan
menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Pentingnya Pendidikan dan Manfaat Pendidikan di Perguruan Tinggi
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Seorang anak yang disayangi akan menyayangi
keluarganya, sehingga anak akan merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga.
Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunya. Dengan demikian
akan timbul suatu situasi yang saling membantu,saling menghargai,yang sangat
mendukung perkembangan anak. Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum
pertumbuhan,dan perkembangan adalah orang tua.Dalam lingkungan keluarga harga
diri berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai
manusia. Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di
lingkungan keluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai
orang lain.
Sedangkan di lingkungan sekolah yang
menjadi pendidikan yang kedua dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka
dapat melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi dan akan melanjutkan ke
Perguruan Tinggi kemudian menjadi seorang yang terdidik. Alangkah pentingnya
pendidikan itu. Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran
memberi bantuan dan dorongan ,serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan
anak agar anak dapat mempunyai rasa tanggung jawab dengan apa yang dia
lakukan. Guru juga harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup
untuk menarik minat anak.
POTRET DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pendidikan merupakan salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah merupakan ruang utama di mana para "Nation Builders" Indonesia di inginkan akan berjuang mengambil negeri beradu di kancah global. Seiring dgn derasnya tantangan global, tantangan dunia pendidikan juga jadi makin gede, aspek ini yg mendorong para peserta didik meraih prestasi paling baik.
Tetapi, dunia pendidikan di Indonesia tetap mempunyai sekian banyak rintangan yg mengenai dgn kualitas pendidikan diantaranya merupakan keterbatasan akses kepada pendidikan, jumlah guru yg belum merata, juga mutu guru itu sendiri dinilai masihlah kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, apalagi lagi di daerah berujung pada meningkatnya arus urbanisasi buat mendapati akses ilmu yg lebih baik di perkotaan.
Menurut pegiat pendidikan Indonesia, Anies Baswedan keterbatasan akses pendidikan di daerah jadi pangkal derasnya arus urbanisasi. "Yang jadi persoalan, di Jabodetabek sejumlah telah proporsional, namun janganlah kita cuma berkata urban. Justru di luar urban itu kita miliki masalah & itu yg menyebabkan migrasi ke Jakarta," ucap Anies. Dengan Cara tak serentak, warga Indonesia didorong buat jalankan urbanisasi dikarenakan keterbatasan sarana di daerah. Beliau menilai akses pendidikan mesti di buka seluas-luasnya utk semua warga dgn penyediaan alat yg memberi dukungan acara tersebut. "Kalau sekolah cuma di ibukota kecamatan, sehingga yg jauh kan menjadi nggak mampu sekolah," tandasnya.
Foto Siswa Ingin Belajar
Foto Perjuangan Siswa Untuk Sekolah
Pendidikan merupakan salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah merupakan ruang utama di mana para "Nation Builders" Indonesia di inginkan akan berjuang mengambil negeri beradu di kancah global. Seiring dgn derasnya tantangan global, tantangan dunia pendidikan juga jadi makin gede, aspek ini yg mendorong para peserta didik meraih prestasi paling baik.
Tetapi, dunia pendidikan di Indonesia tetap mempunyai sekian banyak rintangan yg mengenai dgn kualitas pendidikan diantaranya merupakan keterbatasan akses kepada pendidikan, jumlah guru yg belum merata, juga mutu guru itu sendiri dinilai masihlah kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, apalagi lagi di daerah berujung pada meningkatnya arus urbanisasi buat mendapati akses ilmu yg lebih baik di perkotaan.
Menurut pegiat pendidikan Indonesia, Anies Baswedan keterbatasan akses pendidikan di daerah jadi pangkal derasnya arus urbanisasi. "Yang jadi persoalan, di Jabodetabek sejumlah telah proporsional, namun janganlah kita cuma berkata urban. Justru di luar urban itu kita miliki masalah & itu yg menyebabkan migrasi ke Jakarta," ucap Anies. Dengan Cara tak serentak, warga Indonesia didorong buat jalankan urbanisasi dikarenakan keterbatasan sarana di daerah. Beliau menilai akses pendidikan mesti di buka seluas-luasnya utk semua warga dgn penyediaan alat yg memberi dukungan acara tersebut. "Kalau sekolah cuma di ibukota kecamatan, sehingga yg jauh kan menjadi nggak mampu sekolah," tandasnya.
Foto Siswa Ingin Belajar |
Foto Perjuangan Siswa Untuk Sekolah |
Jumat, 26 Juni 2015
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal & Global
“Jakarta punya monorail” … Bali
ada Balifornia … Ternate ada gunung Gamalama … Manado ada Bunaken … Papua ada
burung Kasuari, berjuta mineral dalam buminya.Bagaimana pendidikan di wilayah yang
memiliki keunggulan lokal bahkan mampu bersaing secara global, apakah anak
sekolah di Jakarta tahu dan bisa optimalkan potensi Jakarta … atau bahkan tak
peduli tentang keunggulannya …. silahkan simak sedikit tumpahan workshop
bersama Puskur Balitbang Depdiknas RISejak tahun 1998, terjadi perubahan
yang sangat mendasar terhadap semua aspek kehidupan Bangsa Indonesia. Perubahan
itu disebabkan oleh perubahan politik dan tata pemerintahan yang semula
bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Dalam pemerintahan sentralistik,
hampir semua kebijakan penting dan kendali pemerintahan dilakukan oleh
pemerintah pusat. Pemerintah Daerah, propinsi dan kabupaten/kota menjadi
pelaksana dari kebijakan pemerintah pusat, Jakarta. Pada saat ini fungsi dan wewenang
pemerintah daerah lebih besar dalam membuat kebijakan dan melaksanakannnya
sesuai dengan variasi potensi, dan kepentingan pengembangan daerahnya
masing-masing.Salah satu desentralisasi pendidikan
adalah desentralisasi kurikulum. Pemerintah, c.q. Departemen Pendidikan
Nasional hanya menentukan standar-standar minimal yang harus dipenuhi oleh
satuan pendidikan di tingkat daerah. Standar minimal itu berupa standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar evaluasi, dan standar sarana dan
prasarana. Pengembangan lebih jauh terhadap standar-standar tersebut diserahkan
kepada daerah masing-masing. Dengan adanya desentralisasi kebijakan itu, maka
daerah dapat mengembangkan potensi wilayahnya sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat. Salah satu kebijakan yang dapat dikembangkan adalah membuat kurikulum
sekolah yang berbasis keunggulan lokal dan global.Berdasarkan peraturan
perundang-undangan di atas sudah diatur bahwa pelaksanaan pendidikan di luar
kewenangan pemerintah pusat dan harus dilakukan di daerah. Oleh karena itu
pengembangan kurikulum sebagai salah satu substansi utama dalam pengembangan
pendidikan perlu di desentralisasikan, terutama kebutuhan siswa, keadaan
sekolah dan kondisi daerah. Dengan demikian daerah atau sekolah memiliki cukup
kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan.
Sehubungan dengan kondisi daerah dan potensi daerah di Indonesia yang cukup
beragam, maka daerah perlu menggali, meningkatkan dan mempromosikan potensinya
melalui pendidikan di sekolah.
Langganan:
Postingan (Atom)